Lamat-lamat malam beranjak dan gelap menjadi
Bukan karena hujan bumi menjadi basah dan udara semakin dingin
Seorang bapak duduk di pinggir undak sementara matanya terus menjadi berat
Satu dua kendaraan bergerak lalu tanpa peduli
Terpejam mata bapak tua, lelah tubuhnya tak seberat lelah batinnya
Menanti esok yang belum tentu ada nafas untuk dihembus
– – – –
Beringsut pagi datang dan surya merangkak naik
Tiada hangat matahari pagi menghampiri, silau cahayanya tiada mengganggu matanya
Bapak tua beranjak dari tidurnya, badannya ringan bak kapas
Menghadap Tuhan yang tanpa batas
– – – –
Bilik Enam, Sembilan Belas April Duaribu Empatbelas